Senin, 22 Oktober 2007

IN MEMORIAM

IN MEMORIAM
SOEDARPO SASTROSATOMO (30 Juni 1920 - 22 Oktober 2007 )

Hari ini keluarga besar Samudera Indonesia Group kehilangan seorang pendirinya, Pak Darpo, seorang pejuang kemerdekaan, diplomat, tokoh bisnis dan "Bapak" bagi seluruh karyawan SIG. Semoga arwahnya diberi tempat sebaik-baiknya oleh Allah Swt.Amin.

berikut ini sekilas profile beliau yg dikutip dari Pusar Data dan Analis Tempo :

~~~~

Usia Darpo baru beranjak 30-an tahun ketika menjadi atase pers di Kedutaan Besar RI di Washington, 1950-1952. Tetapi karier diplomat itu ia lepaskan. Soedarpo Sastrosatomo kemudian dikenal sebagai pengusaha tangguh dengan julukan ''raja kapal'' Indonesia.

Semasih duduk di AMS (SMA) di Yogyakarta, putra Almarhum Sadeli Sastrosatomo, hooft mantri opium regie yang juga pernah menjadi aktivis Boedi Oetomo itu, ingin menjadi insinyur. Namun, belakangan, ia menganggap nilai pelajaran eksaktanya tidak memadai -- cuma tujuh. ''Meskipun dengan nilai itu saya sudah nomor satu di kelas. Mau saya, delapan atau sembilan,'' kata Darpo.

Lalu, dalam masa liburan besar, anak Jawa kelahiran Pangkalansusu, Sumatera Utara, ini pergi ke rumah kakaknya yang menjadi dokter di Majalengka, Jawa Barat. Darpo, yang masih meraba-raba akan masa depannya, segera terkesan akan profesi sang kakak yang dinilainya memiliki kebebasan tertentu. Maka, begitu lulus AMS, 1940, ia masuk fakultas kedokteran. Tetapi serbuan bala tentara Jepang ke Indonesia membuyarkan cita- citanya itu.

Dalam kunjungannya ke Majalengka, ia berkenalan dengan seorang pedagang keturunan India, Abdul Wahid, yang kebetulan pasien langganan kakaknya. Belakangan mereka bersahabat. Darpo, yang pada awal masa Kemerdekaan RI bekerja di Departemen Penerangan, menitipkan uang tabungannya kepada Wahid. Sepulangnya dari Amerika, jumlah uangnya sudah bertambah. Bersama uang simpanan lainnya, jumlah uangnya menjadi Rp 100 ribu. ''Itulah modal awal saya,'' kata Soedarpo yang memulai berusaha dengan mendirikan NVPD Soedarpo Corporation. Ia bergerak di bidang perdagangan kertas dan alat-alat perkantoran. Salah satu langganannya adalah surat kabar Pedoman.

Pada 1953, Soedarpo mendapat tawaran kerja sama dari Ishmian Lines, perusahaan pelayaran dan angkutan milik US Steel, AS, untuk mendirikan agen pelayaran di Indonesia. Maka, berdirilah PT International Shipping and Transport Agency (ISTA). Perusahaan ini berkembang pesat.

Pada 1956, seiring dengan dilarangnya orang asing mengusahakan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL), ia membeli sebuah perusahaan EMKL milik Belanda, Stroo Hoeden Veem (SHV). Tahun-tahun berikutnya, pada saat gencar-gencarnya kampanye Manipol-Usdek, usaha Soedarpo menurun. Waktu itu, menurut dia, kegiatan usaha dikuasai negara, sedangkan ''swasta dianggap tidak ada''.

Baru 1963, dunia pelayaran mendapat angin kembali dengan lahirnya gagasan Presiden Soeharto untuk menjadikan Indonesia bangsa bahari. Tahun berikutnya, Darpo mendirikan PT Samudera Indonesia (SI), dengan mengandalkan kapal-kapal sewa. Namun, kegiatan usaha di sekitar tahun 1965 semakin tidak menentu. Baru setelah Orde Baru berkuasa, SI berhasil memiliki 11 kapal -- lima di antaranya dijual kembali, karena menyewa kapal dianggapnya lebih murah dibandingkan jumlah yang harus dikeluarkannya untuk perbaikan dan perawatan.

Ia kini memimpin 21 perusahaan, pada 13 perusahaan di antaranya sebagai direktur utama. Dari semua perusahaan itu, Soedarpo mengaku lebih aktif di PT Samudera Indonesia dan NVPD Soedarpo Corporation itu. Namun, dalam masa resesi ini, usahanya di bidang farmasi paling kurang menerima pengaruh kelesuan ekonomi. ''Orang 'kan tidak bisa memilih kapan dia sakit,'' ujar Soedarpo. Di sektor ini, sampai Mei 1985, ia meraih omset Rp 1,6 milyar per bulan.

Istrinya, Minarsih Wiranatakusuma. Mereka dianugerahi tiga anak perempuan. Yang tertua, Shanti Lakminingsih, disiapkan untuk menempati kedudukan ayahnya. ''Semua anak saya perempuan, sedang cucu saya laki-laki. Bermain dengan mereka, membuat saya bahagia luar biasa,'' ujar pria pengagum tokoh wayang Bima itu.

~~~~

Minggu, 07 Oktober 2007

INCOTERMS

INCOTERMS

There are no international conventions inforce governing contracts for international sales of goods, so disputes and misunderstanding often arisen between buyers and sellers, mainly because of different interpretations about the term used in the contracts. in order to avoid the situation wich hinder the smooth flow of international trade, the international chamber of commerce has evolved standarize trade terms known as the "INCOTERMS" ( International rules for the interpretation of trade terms).

For easier reading and understanding, the 1990 revision of Incoterms has grouped the terms into four different categories.

"E" Term
The seller make the goods available to the buyer at the seller's own promises

EXW - Ex works

"F" Term
The sellers called upon the deliver the goods to carrier appointed by the buyer

FCA - Free Carrier
FAS - Free Alongside Ship
FOB - Free On Board

"C" Term
The sellers has to contract the carriage, but without assuming the risk of lost and damages to the goods or additional cost due to events occuring after shipment and despatch.

CFR - Cost and freight
CIF - Cost, Insurance and Freight
CPT - Carriage paid to
CIP - Carriage and Insurance Paid to

"D" Term
The sellers has to bear all costs and risk needed to bring the goods to the country of destination.

DAF - Delivered At Frontier
DES - Delivered Ex Ship
DEQ - Delivered Ex Quay
DDU - Delivered Duty Paid
DDP - Delivered Duty

======================================================

Noted:
resumed from Manual on Freight Forwarding 1st Edition United Nations ESCAP, for more details please place a comment or write email to g.arisandy@gmail.com

Kamis, 04 Oktober 2007

Penyakit Dual System

Bagi yang pake dual system untuk komputernya ( linux dan windows ). pernah gak mengalami error pada linux?, yaitu setelah melewati menu lilo atau grub dan kita pilih untuk menjalankan linux ( saya pake mandriva 2007 spring ) malah muncul pesan seperti di bawah ini. tidak bisa muncul layar login.

checking file system
fsck.ext3 : bad magic number in superblock while trying to open /dev/hd8 /dev/hda8 :
the superblock could not be read or does not describes a correct ext2 filesystem. if the device is valid and it realy content an ext2 file system and not swap ou ufs or something else, then the superblock is corrupt, and you might try running e2fsck with an alternate superblock : e2fsck - b 8193

setelah berputar-putar di belantara digital dengan bantuan super google, akhirnya ketemu jurus yg paling ampuh. Penyebab masalah ini adalah terjadi perubahan pada configrasi files system pada file /etc/fstab. Konfigurasi mounting partisi windows tertukar dengan partisi swap nya linux. solusinya edit aja file /etc/fstab supaya konfigurasi sesuai dengan fisik partisi hard disk tersebut. kalo anda takut salah dengan pembagian partisi nya, jalankan aja boot cd instalasi linux ada, seperti seakan2 mau melakukan install ulang linux, pada saat menu partisi, pilih customize partitioning, nah lihat aja pembagian partisi existing hard disk anda. Selamat Mencoba